Rabu, 22 Juni 2011

YHVH Allah "dikalahkan" Yakub???

Fajar Yehuda
Judul artikel: YHVH Allah dikalahkan Yakub???
Rabu, 22 Juni 2011


Dalam sebuah diskusi dengan seorang agama non-Kristen, muncullah suatu pernyataan yang berkata bahwa Allah di dalam Alkitab tidak berdaya menghadapi manusia. Orang ini mengklaim bahwa Allah yang kita sembah bukanlah Allah Yang Mahakuasa sebab dapat dikalahkan oleh seorang manusia biasa. Tuduhan yang berdasarkan salah tafsir ini menyinggung tentang peristiwa saat Yakub ‘bergulat’ dengan Allah (baca Kejadian 32: 22-32). Orang ini, menafsirkan kata ‘bergulat’ seperti halnya pertandingan sumo atau gulat bebas seperti acara smackdown, hehehehe…..memang tidak salah untuk berdiskusi tetapi usahakan agar tidak masuk ke dalam perdebatan. Cukup jawab dengan elegan dan dengan penjelasan yang langsung ke pokok masalahnya agar kesalahan tafsir tidak dijadikan teori bagi orang-orang luar yang bertujuan untuk mencobai kita, yaitu umat pilihan Allah. Bukankah selama pelayanan-Nya di bumi, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menjerat dan mencobai Tuhan kita? Kita pun sebagai anak-anak-Nya berkewajiban untuk menjawab semua tuduhan dan pernyataan sesat dari pihak luar dengan memohon hikmat dari Roh Kudus Allah bukannya hanya mengandalkan intelektual pendidikan teologi kita.

Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” ertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.” Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” (KEJADIAN 32: 24-28)

Penuduh itu mengatakan bahwa kata “bergulat” berarti adanya kontak fisik atau adu kekuatan fisik sehingga penuduh itu mengambil kesimpulan bahwa kalimat “Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya” berarti Allahnya orang Kristen itu lemah sebab tidak berdaya melawan ciptaan-Nya yaitu manusia. Apakah itu benar? Mari kita juga membaca ayat yang terdapat dalam Hosea 12: 4-6 untuk memahami makna rohani mengenai kisah pergumulan Yakub dengan Allah di Pniel:

Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia bergumul dengan Allah. Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya: yakni TUHAN, Allah semesta alam, TUHAN nama-Nya. (HOSEA 12: 4-6)


Seperti halnya tuduhan itu, Kalau memang kekuatan fisik Yakub melebihi Allah, mengapa Yakub yang memohon-mohon belas kasihan sambil menangis??? Sungguh bertolak belakang dari hipotesis awalnya. Oke, sekarang kita masuk ke dalam kesimpulannya:


1. Kata “bergulat” atau “bergumul” dalam konteks itu TIDAK mengacu pada aksi kontak fisik ataupun adu kekuatan fisik, namun kata tersebut mengacu pada suatu perdebatan ataupun pembicaraan yang seru dan alot.

2. Yakub berusaha menahan Allah agar mau memberkatinya. Dia berusaha sekuat tenaga dengan tangisan dan permohonan untuk belas kasihan-Nya. Saat itu Yakub sepertinya menyadari ketidakberdayaannya dan betapa dia ingin mengandalkan Allahnya. Kemudian, Allah memandang permohonan dan sikap kerendahan hati Yakub layak untuk ditanggapi dengan mengabulkan permohonannya. Peristiwa ini adalah prinsip dasar yang diajarkan Yesus dalam sebuah perumpamaan yang menggambarkan ketekunan dalam berdoa (baca Lukas 18: 1-8).

3. Dalam Kej. 32: 28, Allah berkata kepada Yakub, “Engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia dan engkau menang.” Maksud Allah adalah kesetiaan, kerendahan hati dan ketekunan Yakub membuat Allah mengabulkan doanya. Kita harus ingat bahwa nama Yakub artinya adalah “penipu” dan akhir dari pergumulannya dengan Allah saat itu adalah perubahan nama diri Yakub menjadi “Israel”. Jadi, agaknya Yakub ingin bertobat dan berbalik kepada Allah sehingga dia dipulihkan secara rohani oleh sebab itu dia menagis sambil memohon belas kasihan kepada Allah. Yakub tidak ingin dicap sebagai penipu. Kesempatan itu akhirnya datang ketika dia melihat Malaikat Allah yang ternyata adalah Allah itu sendiri. Menang dalam pergumulannya melawan Allah adalah ucapan pujian Allah atas ketekunan dan motivasi Yakub untuk bertobat dan merendahkan dirinya dihadapan Allah. Bukankah Yesus Kristus berkata, “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 18: 14).


“Yakub telah bergumul melawan manusia dan ia menang”. Maksud dari pernyataan ini bukan berarti bahwa Yakub telah berkelahi secara fisik dengan orang lain dan ia menang, tetapi seperti yang telah dibahas sebelumnya mengenai kata “bergumul” atau “bergulat” kita dapat memahami bahwa makna pernyataan itu adalah bahwa Yakub telah berhasil memperoleh hak kesulungan Esau sekalipun dengan perbuatan yang dibenci Allah yaitu penipuan, oleh sebab itu Allah menyerahkan Yakub kedalam berbagai kesukaran hidup di rumah Laban dan keterasingan dari kaumnya. Tampaknya Yakub menyadari bahwa adalah cara-cara yang dia lakukan dahulu adalah salah sehingga dia memutuskan untuk mencurahkan hatinya dihadapan Allah dengan tangisan dan permohonan. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yohanes 1: 9).


Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin